Sabtu, 27 Desember 2008

Shallom Teman-teman....
Saya senang bisa mengenal teman-teman.
Sepanjang tahun ini Kita sudah berjuang bersama mengarungi kehidupan ini. Saling berbagi cerita, ada cerita duka, suka, romantis dlsb.
Terima kasih sudah mau menyediakan telinga untuk mendengar segala keluh kesah Saya tanpa ada asumsi apapun.
Terima kasih juga untuk mempercayai Saya dengan cerita-cerita teman-teman sekalian.
Pada awalnya kita sekalian cuma kenalan biasa, bertemu secara tak sengaja di berbagai kesempatan......Lalu kita berteman dan semakin karib seperti Saudara...Bahkan untuk beberapa orang lebih daripada Saudara....
Terima kasih sekali lagi.

SELAMAT NATAL 2008
DAN
TAHUN BARU 2009

Ayo kita hadapi tahun yang baru ini bersama-sama. Karena ada kekuatan yang luar biasa di dalam kebersamaan.

TOGETHER, BETTER AND STRONGER

FROM MY HEART

J. LEO IMANNUEL

Kamis, 18 Desember 2008

Thank You

Shallom....
Terima kasih yang se dalam-dalamnya buat teman-teman yang sudah mengunjungi blog Saya.
Terima kasih juga buat yang sudah meninggalkan comment, namun Saya mohon dengan sangat, tolong tinggalkan nama atau nickname yang Saya kenal. Supaya Saya tahu siapa Teman yang sudah memberi comment.
Thx ya....
GBU

Selasa, 16 Desember 2008

PUISI-PUISI UNTUK ISTRIKU

Berikut ini adalah puisi-puisi yang Saya kumpulkan buat istri Saya tercinta

I believe that God above created You for me to love
He picked You out from all the rest cause He knew I'd love You for the best

####

Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam hati. Kahlil Gibran

####

Ketika kita bertemu dengan orang tepat untuk dicintai. Ketika kita berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, itulah KESEMPATAN
Ketika kita bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, itu bukan pilihan, itu KESEMPATAN
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah KESEMPATAN
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu sebuah PILIHAN
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walau apapun yang terjadi, itu adalah PILIHAN
Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya, daripada pasangan kita, dan kita tetap memilih untuk mencintainya, itu adalah PILIHAN.
Perasaan cinta, simpati, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah PILIHAN. Pilihan yang kita buat.
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah PILIHAN yang harus kita buat
KITA ADA DI DUNIA BUKAN UNTUK MENCARI SESEORANG YANG SEMPURNA UNTUK DICINTAI, TETAPI UNTUK BELAJAR MENCINTAI YANG TIDAK SEMPURNA DENGAN CARA YANG SEMPURNA

####

The beauty of a woman is not in the clothes she wears, the figures that she carries, or the way she comb her hair. The beauty of a woman mustbe seen from her eyes. Because that is the doorway to her heart, the place where love resides

####

THREE THINGS IN LIFE
Three things in life once gone never come back
1. Words
2. Opportunity
3. Time

Three things in life are never sure
1. Dreams
2. Success
3. Fortune

Three things in life that make You a great person
1. Hard work
2. Sincerity
3. Success

Three things in life are most valuable
1. Love
2. Self respect
3. Time

Three things in life must not be lost
1. Peace
2. Hope
3. Honesty

Three things in life that destroy a person
1. Greed
2. Pride
3. Anger

####

Wanita tidak diciptakan dari kepala laki-laki untuk menjadi atasannya
Wanita juga tidak diciptakan dari kaki laki-laki untuk diinjak-injak

Wanita diciptakan dari rusuk laki-laki
Dekat dengan lengan untuk dilindungi
dan dekat dengan hati untuk dicintai

You Never Know


Apakah Anda memperhatikan kartun di atas? Coba perhatikan lagi! Ada sesuatu yang menarik dari gambar di atas. Tema besarnya adalah persahabatan. Pada masa lalu, sang penjahat pasti menjalin hubungan baik dengan si polisi. Dan mereka berdua menjalin hubungan yang baik dengan si Hakim.
Pada awalnya sang penjahat, pasti tidak akan menduga bahwa kedua orang temannya akan menjadi penegak hukum.
Suatu kali Saya mengadakan bussiness trip bersama seorang kawan. Ketika tiba di satu kota, kami berjumpa dengan teman sekolah dari kawan Saya ini. Teman sekolahnya ternyata telah menjadi seorang anggota dewan. Kawan Saya ini geleng-geleng kepala dan sama sekali tidak menduga bahwa temannya ini bisa menjadi seorang wakil rakyat yang dihormati.
Coba sejenak kita memandang kepada orang-orang di sekitar kita, Tuhan berikan mereka sebagai teman kita. Pernahkah kita berpikir bahwa suatu saat kelak mereka akan menjadi orang hebat, mentri misalnya. Atau bahkan seperti Barack Obama, menjadi seorang presiden. Oleh karena itu kita harus tetap berbuat baik kepada setiap orang. Because we never know....kan?!
Atau bahkan jika mereka ternyata menjadi penjahat dan kitalah yang menjadi sang polisi atau hakimnya...tetaplah jadi orang baik. Karena tidak ada salahnya jadi orang baik. Karena dunia ini sudah penuh dengan orang-orang jahat. Jadilah orang baik, mungkin itu tidak akan terlalu menekan angka kejahatan di dunia ini, tapi minimal kita yakin bahwa dunia ini sudah kehilangan seorang penjahat.

Jumat, 12 Desember 2008

Kasih AGAPE Adalah Dasar Dari Pernikahan Kristen

Agape adalah kasih yang tulus dan murni. Kasih agape mencintai bukan berdasarkan keuntungan apa yang kita peroleh dari pasangan, melainkan keuntungan apa yang dapat kita berikan buat pasangan. Fokus dari kasih agape adalah orang lain dan selalu orang lain.
DR. Edwin Louis Cole pendiri Christian Men’s Network (Kegerakkan Pria Sejati) memberikan perbedaan definisi kasih agape dan nafsu yang tepat sekali. Menurut beliau, kasih agape adalah: “Segala sesuatu yang kita lakukan untuk kebahagiaan orang lain, sekalipun dengan mengorbankan diri sendiri, karena kasih agape selalu memberi, sedangkan nafsu adalah: “Segala sesuatu yang kita lakukan untuk kebahagiaan diri sendiri sekalipun dengan mengorbankan orang lain, karena nafsu selalu mengambil
Bayangkan jika di dalam pernikahan kita yang ada hanya nafsu. Suami dan istri saling memperdaya untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Tidak ada ketulusan sama sekali. Segala sesuatu yang dilakukan di dalam pernikahan bukan buat kebahagiaan pasangan melainkan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sangat menyeramkan bukan? Kehidupan pernikahan kita selalu diwarnai saling curiga. Pastinya pernikahan seperti ini tidak akan langgeng.

AGAPE SESUATU YANG TIDAK WAJAR
Kasih agape adalah sesuatu yang bertentangan dengan natur alami kita sebagai manusia berdosa yang dikendalikan oleh semangat kedagingan. Kita selalu ingin menang sendiri ketika pertengkaran antara suami istri terjadi. Inginnya selalu membalas dendam atas perilaku pasangan kita. Tidak mau mengampuni, tidak dapat memaklumi dan menerima apa adanya. Semua itu terjadi karena memang begitulah natur kita. Oleh karenanya kasih agape adalah sesuatu yang tidak wajar, sesuatu yang bertentangan dengan daging kita. Galatia 5:16-26.
Kasih agape adalah kasih yang mengalir dari dalam diri Allah Bapa sendiri. Tanpa membangun hubungan yang intim dengan Bapa maka mustahil seseorang dapat memiliki kasih jenis ini. Oleh karenanya kehadiran Tuhan di dalam suatu pernikahan adalah hal yang mutlak. Mezbah yang dibangun bagi Tuhan adalah sesuatu yang seharusnya ada di dalam setiap pernikahan Kristen.

AGAPE SELALU “OTHER CENTRIS”
Kasih agape selalu berpikir apa yang terbaik buat orang lain. Karena “roh” dari kasih ini selalu “other centris.” Kasih ini selalu bertanya apa yang dapat Saya lakukan untuk menyenangkan pasangan? Apa yang dapat saya perbuat untuk membahagiakan pasangan? Berangkat dari pertanyaan ini maka masing-masing suami istri akan memperlakukan pasangannya bak ratu atau raja.
Segala sesuatu akan diperbuat untuk menyenangkan pasangannya. Apakah itu membawakan seikat bunga, memberikan hadiah, candle light dinner, memasakkan makanan kesukaan suami, pulang lebih cepat dari kantor sekedar hanya untuk memberi kejutan buat istri, menonton film berdua, selalu mengampuni manakala pasangan berbuat salah, dan masih banyak lagi hal-hal baik yang dapat dilakukan. Semua itu tidak dilakukan dengan keterpaksaan, melainkan dengan sukarela dan sukacita.
Ingatlah, ketika di dalam pernikahan, kita selalu menuntut dan menuntut, mungkin kita sudah beralih dari kasih agape, menjadi nafsu, yang ego centris. Yang selalu menilai segala sesuatu dari kepentingan diri sendiri.
Ingatlah, jika para suami ingin diperlakukan seperti raja di dalam pernikahannya, maka para suami harus memperlakukan istrinya seperti ratu. Begitupula dengan para istri, jika ingin diperlakukan bak ratu oleh suaminya, maka perlakukanlah suamimu bak seorang raja.

UNCONDITIONAL LOVE
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Roma 5:8.

Ayat di atas adalah demontrasi dari kasih agape Bapa Sorgawi yang tanpa syarat. Kasih yang menjamin pengampunan, penerimaan, dan pemulihan, bahkan ketika seseorang sebenarnya menurut ukuran manusia tidak pantas untuk mendapatkannya.
Seringkali cinta di antara suami istri hanya bertahan di dalam keadaan baik-baik saja. Namun, ketika keadaan memburuk, maka cintapun memburuk, bahkan hilang. Kejadian seperti ini terjadi di dalam kehidupan Ayub. Ketika sedang jatuh miskin dan anak-anaknya meninggal dunia, istri Ayub mendatangi suaminya dan berkata: “Masih bertekunkah Engkau di dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Ayub 2:9. Cinta istri Ayub hilang bersama hilangnya harta, kesehatan dan anak-anak Ayub.
Tapi yang luar biasa adalah, ketika Tuhan memulihkan keadaan Ayub dan mengembalikan kekayaannya dua kali lipat (Ayub 42), serta memberikan anak-anak yang luar biasa kepada Ayub, alkitab tidak mencatat bahwa Ayub mengambil istri lagi. Kemungkinan terbesar adalah Ayub mengampuni, menerima dan memulihkan hubungannya dengan istrinya yang telah meninggalkannya.
Kasih agape memampukan seseorang untuk mengampuni, menerima dan memulihkan bahkan pasangan yang telah menyakiti hati kita. Seperti Bapa yang mengampuni kita manusia berdosa, demikianlah hendaknya kita terhadap pasangan kita.

MESKIPUN ADALAH KATA KUNCI DARI AGAPE
Di dalam pernikahan, jika kita memakai kata “jikalau” maka kita selalu akan sakit dan menyakiti pasangan kita. Aku mencintaimu jikalau kamu memiliki sesuatu yang aku butuhkan, Aku akan setia jikalau kamu juga setia, jika tidak maka ceritanya akan berbeda. Jikalau adalah kata kunci dari nafsu. Kita melakukan kebaikkan berdasarkan syarat dan ketentuan tertentu. Jika pasangan kita melanggar syarat dan ketentuan tersebut maka kita akan membalasnya. Itu adalah nafsu dan nafsu selalu mengambil keuntungan dan menghancurkan.
Kata kunci dari kasih agape adalah “meskipun”. Kata “meskipun” menjamin cinta tetap ada dan senantiasa diberikan. Aku tetap mencintaimu meskipun kamu kamu tidak lagi sehat seperti dahulu. Aku akan tetap setia meskipun kamu berubah setia. “Meskipun” menjamin kepastian di tengah ketidak pastian. Kisah anak yang hilang di dalam Lukas 15:11-32, adalah contoh terbaik dari “meskipun”. Sang Bapa di dalam kisah tersebut mempraktekkan kasih “meskipun”. Meskipun anak bungsunya sudah berdosa dan melukai hati bapaknya, namun sang bapak tetap mengampuni, menerima dan memulihkan. Jika semangat pengampunan senantiasa ada di dalam pernikahan kita maka pernikahan kita pasti akan langgeng.

Rabu, 03 Desember 2008

WAKTU YANG BERHARGA

Kebersamaan

Rabu, 26 November 2008
Tuhan memberikan hadiah berupa “waktu luang” buat Saya. Tidak seperti biasanya rabu malam itu Saya free. Tidak ada janji dan tidak ada pelayanan. Biasanya Saya berangkat pagi-pagi, pulang kalau sudah jauh malan. Jadi waktu luang seperti itu adalah sesuatu yang jarang Saya dapatkan, dan karenanya menjadi sesuatu yang mahal.
Malam itu, sekitar pukul 7, tidak ada yang lebih nikmat buat Saya selain setelah mandi, duduk berselonjor kaki di ranjang dengan punggung menyandar tembok, dan tangan kanan memegang remote control TV. Nikmat sekali rasanya, melemaskan otot akibat lelah badan dan pikiran setelah seharian bekerja. Rasanya tidak ada apapun yang mampu menggerakkan Saya dari posisi seperti itu.
Tak jauh dari Saya, sekitar 2 meter kedua anak Saya, Azriel (7) dan Rachel (3) sedang bermain rumah-rumahan memakai kasur busa sebagai temboknya. Mereka berdua “bersembunyi” di “rumah” mereka dan diam-diam mengintip Saya yang sedang asyik merelaksasi tubuh dan pikiran. Ketika Saya melirik, mereka berteriak dan kembali membenamkan kepala mereka ke balik tembok kasur busa. Hmmm…Mereka mengajak Saya bercanda…..
Tapi…Aduh…hari itu Saya lelah sekali dan Saya sedang berada pada “PW” (Posisi Wuenak…), malas rasanya menemani mereka bercanda. Tapi pikir-pikir kapan lagi bercanda dengan mereka, buah hati Saya. Waktu kebersamaan kami sudah habis tersita oleh kesibukan pelayanan dan pekerjaan Saya. Mereka juga punya hak atas waktu Saya.

Sejenak di pikiran Saya terlintas cerita tentang anak yang mencuri uang di sekolah. Dengan rasa malu dan marah ayahnya memukuli si anak. Dengan terbata-bata dan berlinangan air mata si anak menjelaskan alasan kenapa dia mencuri uang. Dia membutuhkan uang sebesar $500 untuk membeli waktu ayahnya untuk menonton konsernya. Karena selama ini ayahnya tidak punya waktu buat anak-anaknya. Sang ayah pernah sesumbar di meja makan bahwa orang membayar waktunya sebesar $500 per jam.

Nah, akhirnya dengan kesadaran seperti itu Saya segera menggerakkan tubuh Saya untuk diam-diam menghampiri tembok “rumah” mereka dan ketika anak-anak Saya kembali mengintip, mereka terkejut, karena ternyata ayah mereka tidak berada di ranjang lagi melainkan dekat dengan mereka. Ketika wajah mereka berada dekat dengan wajah Saya, mereka berteriak dan tertawa keras sekali. Mereka bahagia sekali…..Saya dapat melihat dari raut wajah mereka….ah…suatu pemandangan dan pengalaman mahal, something that money cannot buy!

Minggu, 30 November 2008

Sepasang suami istri datang dan konseling dengan Saya. Mereka menceritakan bahwa anak-anak mereka lebih dekat ke suster daripada ke mereka. Mereka punya bukti-bukti kuat kalau suster ini memakai guna-guna yang membuat anak-anak mereka lengket dengan sang suster. Apakah benar demikian? Well, mungkin saja demikian, kenapa tidak! Di Indonesia hal-hal seperti guna-guna, pelet, santet dll adalah hal biasa.
Tapi dalam kasus ini Saya menekankan kepada mereka arti penting mezbah keluarga. Peranan ayah sebagai nabi, imam dan raja di dalam rumah tangga. Mereka harus berdoa buat anak-anak mereka pagi dan malam hari. Jadi kalaupun ada “serangan” seisi rumah mereka aman tentram dalam lindungan Tuhan.
Di samping itu, ketika sudah tutup toko dan berada di rumah, anak-anak adalah kewajiban orang tua, bukan lagi kewajiban pengasuhnya. Anak-anak harus tidur dengan orang tuanya bukan dengan pengasuhnya. Jika tidak, maka tidak heran kalau sang anak akan lebih dekat dengan pengasuhnya daripada sang ibu yang melahirkan anak-anak tersebut.
Saya jadi ingat dengan seorang kawan yang terpaksa harus memecat pembantunya yang sudah bekerja tahunan dengan dirinya, hanya gara-gara istri kawan Saya ini cemburu dengan si pembantu. Anak-anaknya lebih dekat dengan si pembantu daripada dengan istrinya. Bahkan anak-anaknya lebih senang digendong oleh si pembantu daripada oleh mama mereka. Anak-anak akan ribut menanyakan si pembantu yang pulang kampong, daripada mama mereka yang pergi urusan kantor.
Setelah Saya tanya-tanya ternyata kasusnya sama saja. Setelah pulang kerja istri teman Saya ini jarang sekali bermain dengan anaknya. Segala sesuatu diserahkan kepada pembantu. Bahkan tidurpun dengan pembantu. Maka tidak heran anak-anak ini menjadikan si pembantu ibu mereka dan si mama hanya sebagai ibu simbol belaka.
Kejadian-kejadian tersebut adalah masalah setiap keluarga muda yang suami istri bekerja. Setelah lelah bekerja, di rumah, inginnya ya, seperti Saya itu, tidur-tiduran santai sambil nonton TV. Urusan lain biarlah menjadi urusan pembantu. Ini adalah bagian realita kehidupan. Namun perlu diingat, bahwa anak-anak perlu kita. Perlu waktu-waktu terbaik kita, bukan waktu-waktu sisa yang penuh dengan sampah stress setelah seharian bekerja.
Untuk hal ini Saya memuji istri Saya. Setelah lelah bekerja membantu suami (yang pendeta) menambahi nafkah keluarga, di rumah dia adalah ibu teladan bagi anak-anaknya. Saya lihat istri Saya bermain bersama anak-anaknya, membantu putra kami Azriel belajar. Menidurkan anak-anak Kami. Lalu, istri Saya mempersiapkan peralatan sekolah untuk besok pagi buat Azriel. Komitmennya terhadap keluarga luar biasa. Saya kagum kepadanya dan semakin mencintainya.