Kamis, 13 November 2008

INDONESIA OH INDONESIA 2

INDONESIA OH INDONESIA 2

Saya berasumsi teman-teman sudah membaca tulisan Saya: “Indonesia Oh Indonesia 1”. Nah, pada tulisan kedua ini, Saya mau mengemukakan pendapat Saya tentang penghambat utama kemajuan Indonesia. So, mungkin rasanya agak sedikit subyektif. Maklum aja deh. Kan, juga nulisnya diblog sendiri. So, suka-suka eke dong….hehehehe

Menurut Saya masalah terbesar bangsa Indonesia ada pada pemimpin dan rakyatnya yang masih dihinggapi oleh roh feodalisme. Yang Saya maksud dengan roh feodalisme adalah ketika seseorang diangkat menjadi pemimpin, dia merasa menjadi seperti raja-raja yang pernah menguasai bumi nusantara tempo doeloe. Merasa berhak atas seluruh kekayaan negara dan bangsa yang dipimpinnya. Sehingga masa berkuasa tidak dianggap sebagai masa untuk berbakti bagi rakyat, bangsa dan negara, tetapi sebagai masa memperkaya diri dan konco-konco sendiri. Bodo amat dengan rakyat. Toh, mereka hanya wong cilik yang dapat dibodohi. Kekuasaan dan kekayaan adalah milik Saya dan keluarga turun temurun. Pemilu boleh diadakan 5 tahun sekali, namun yang menang harus orang sendiri. Maka ditaruhlah anak, keponakan, ipar, adik, istri sebagai daftar caleg. Habis enak sih jadi pejabat, bergelimang harta dan kehormatan. Aduh….mau dong….. Ih, amit…amit jabang baby…!
Maka berlomba-lombalah setiap orang untuk menjadi pejabat. Orang baik ataupun orang yang memang dari sononya sudah jahat, curang, rakus dan serakah! Mereka bercampur baur dan mengklaim diri mereka sebagai orang baik, pahlawan, pembela rakyat kecil, jujur dan anti korupsi. Tapi….Ah, mana tahu, siapa yang benar-benar baik, jujur, dan pembela rakyat kecil, dengan yang buto cakil, Rahwana, yang baik hanya ketika kampanye doang dan lupa sama janjinya ketika terpilih. Eling, mas….Eling….! Kalo sudah gicu, salah gak sih….kalo ada yang berniat golput……Habis, kita kan takut salah pilih. Kita pikir Sri Rama, eh, tahunya Rahwana…. Habis, perawakan dan kata-katanya (janjinya) sama sih! Atau awalnya memang Sri Rama, lambang kebaikkan, kejujuran dan ksatria. Namun, ketika di atas mana tahaaaan dengan godaan setan feodalisme. Jadi lupa deh sama janjinya. Nah, daripada salah pilih, kan, mendingan golput! Aduh, boleh golput gak ya…..?!
Banyak pendeta suka khotbah tentang bangsa Israel yang pergi meninggalkan Mesir, namun, kata mereka : “Apakah Mesir sudah meninggalkan hati mereka?” Sehingga di padang pasir, mereka masih suka ingat Mesir dan kepingin kembali ke sana, pake maksa segala. Nah, masa kerajaan dan penjajahan fisik bangsa-bangsa asing sudah lama berlalu dari bangsa Indonesia. Bahkan, kini sudah 63 tahun berlalu sejak Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, sebagian rakyat bangsa ini masih menganggap pemimpin mereka sebagai raja atau sultan yang berhak memperlakukan negeri ini dan seluruh kekayaannya sebagai milik pribadi. Benar atau salah dia adalah junjungan kita. Yang harus dibela, bahkan dengan berkorban nyawa sekalipun. Weleh…weleh…. Hal ini palling terlihat ketika kampanye tiba. Kalo junjungannya kalah dalam pemungutan suara, pendukungnya, kan, belum tentu kalah dalam adu otot di jalan, membereskan masalah tawuran setelah pemilu lebih repot daripada membereskan adu mulut semasa kampanye.
Contoh lainnya terlihat dari bangsa ini memperlakukan para pejabat tempo dulu. Biarpun beliau-beliau itu salah, tetap saja dipuji dan dipuja. Bahkan dianggap pahlawan. Saya tidak akan heran kalau suatu saat mantan-mantan pejabat itu akan dianugerahi gelar pahlawan nasional?! Bah!
Kita terlalu gampang melupakan. Memang mengampuni dan melupakan harus seperti dua sisi keping mata uang logam. Namun, dalam hal ini kita harus tetap ingat kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh oknum-oknum tertentu. Sebagai bahan pembelajaran untuk generasi mendatang sehingga mereka atau kita tidak melakukan hal yang sama.
Ini cuma pendapat Saya loh…..

2 komentar:

summy mengatakan...

Setuju bgt...
Mau gm lg.Kebanyakan pemimpin bangsa kita bkn orang yg diurapi Roh Kudus. Kita hanya bs berdoa pd Tuhan kita yg hidup untuk mengubah bangsa kita. Aku harap tahun yg akan datang banyak anak2 Tuhan yg dipake Jesus sbg pemimpin bangsa Indonesia tercinta n komunitas negeri kita banyak yg dipulihkan n mengenal n percaya pd Jesus Christ is the best.Gbu

Leo Imannuel mengatakan...

To Summy
Thx ya "Dek" buat comment-nya.
Comment kamu radikal banget sehhh.... Siapa yang ngajarin ya....Hehehehe...
Amin, biar transformasi segera terjadi.... Siapapun pemimpinnya dia apsti yang terbaik buat Indonesia...